Murexsnews.com Musi Rawas – Polemik antara insan pers dan pejabat daerah kembali mencuat. Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Ikatan Wartawan Online Musi Rawas (IWOMI) menyuarakan protes keras terhadap tindakan intimidasi yang dialami rekan seprofesinya, setelah sebuah pemberitaan berujung pada somasi yang dilayangkan oleh salah satu Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.
Dalam poster yang kini beredar luas bertajuk “Stop Intimidasi Wartawan”, IWO menegaskan sikap mereka untuk menolak segala bentuk tekanan terhadap kebebasan pers. Kasus ini dinilai sebagai bentuk pengabaian mekanisme hak jawab yang sudah diatur jelas dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Ketua IWO Musi Rawas, Rudi Rediansyah, menyampaikan bahwa pers adalah pilar demokrasi yang harus dijaga, bukan justru ditekan dengan ancaman somasi.
“Pers adalah instrumen paling baik dalam pencerahan dan meningkatkan kualitas manusia sebagai makhluk rasional, moral, dan sosial,” tegasnya.
Rudi juga menekankan, upaya hukum yang ditempuh pejabat daerah seharusnya melalui jalur hak jawab atau hak klarifikasi, bukan dengan melayangkan somasi kepada wartawan. Tindakan sepihak semacam ini, menurutnya, berpotensi mencederai independensi pers serta mengancam kebebasan berekspresi yang dijamin konstitusi.
IWO Musi Rawas mendesak agar seluruh pihak menghormati kerja jurnalistik. Wartawan dalam menjalankan tugas dilindungi oleh undang-undang, sehingga intimidasi dalam bentuk apapun tidak bisa dibenarkan.
“Jika ada pemberitaan yang dianggap keliru, jalurnya jelas: lakukan hak jawab atau hak koreksi. Jangan justru menekan wartawan dengan cara-cara yang menakutkan,” tambah Rudi.
Kasus ini mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan, termasuk organisasi pers tingkat nasional, yang menilai langkah somasi terhadap wartawan bisa menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers di daerah.
IWO berkomitmen terus mengawal kasus ini dan menyerukan solidaritas antar jurnalis agar tetap bersatu melawan segala bentuk intimidasi.
