Murexsnews.com LUBUK LINGGAU-Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat menerima kunjungan kerja (Kumker) Perorangan Anggota DPR RI, H Fauzi Amro dalam rangka Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026 sekaligus serap aspirasi masyarakat bersama Badan Supervisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia di Hotel Grand Zuri Lubuk Linggau, Kamis (16/10/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Meaningful Participation Badan Supervisi OJK bersama Anggota Komisi XI DPR RI terkait pengembangan ekosistem pembiayaan UMKM melalui perluasan akses Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen di Sumatera Selatan.”
Dalam sambutannya, Wali Kota, H Rachmat Hidayat menyampaikan apresiasi atas kunjungan kerja tersebut, serta berharap kegiatan ini mampu memberikan solusi nyata bagi pelaku usaha di Kota Lubuk Linggau.
“Dari penjelasan yang disampaikan tadi, memang salah satu permasalahan utama kami adalah akses permodalan. Di Lubuk Linggau ada sekitar 38 ribu pelaku usaha, namun yang aktif hanya sekitar 2.500. Kehadiran pihak OJK sangat diharapkan dapat membantu mempermudah akses pembiayaan bagi para pelaku UMKM,” ujar Wako.
Pemerintah Kota Lubuk Linggau berkomitmen mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai program, termasuk rencana bantuan modal sebesar Rp 2 juta per pelaku usaha yang kini tengah disesuaikan dengan regulasi Kementerian Keuangan.
“Rencana bantuan tunai belum bisa kami realisasikan karena regulasi tidak memperbolehkan kecuali pada kondisi tertentu. Insya Allah akan kami upayakan melalui mekanisme hibah lewat Baznas atau skema subsidi bunga,” jelasnya.
Wali kota juga menyinggung kendala lain yang sering terjadi berupa catatan kredit (BI Checking) yang sering menghambat pengajuan modal oleh pelaku usaha. Oleh karena itu, dirinya berharap OJK dapat mendorong perbankan untuk lebih proaktif membantu masyarakat.
“Kami mohon agar pihak OJK dapat menekan perbankan agar lebih mudah memberikan akses permodalan. Realisasi kredit untuk UMKM di Kota Lubuk Linggau masih tergolong kecil, bahkan serapan pembiayaan tahun 2023–2024 belum mencapai 50 persen,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dia bahwa potensi UMKM di Lubuk Linggau sangat besar, terutama di sektor kuliner dan kopi.
Dirinya mencontohkan banyaknya kedai kopi dan pelaku kuliner yang aktif hingga larut malam sebagai bukti geliat ekonomi kota yang terus tumbuh.
“Kami juga telah melaksanakan berbagai pelatihan bagi barista dan pelaku kuliner, namun setelah pelatihan mereka kesulitan mencari modal untuk memulai usaha. Untuk itu, kami harap OJK bisa hadir memberikan kemudahan,” pungkasnya. (*)